TA DIGITAL
Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2 Jembatan Senden Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta Paket 1.2 STA 36+920, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah = Implementation Plan for the Construction of Abutment 2 of the Senden Bridge, Solo-Yogyakarta Toll Road Project Package 1.2 STA 36+920, Klaten Regency, Central Java Province
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan negeri di Indonesia yang menggunakan sistem pendidikan vokasi untuk Diploma III dan Diploma IV. Salah satu tujuan pendidikan di Politeknik di seluruh Indonesia adalah mencetak lulusan menjadi tenaga kerja ahli dan profesional. Untuk memenuhi syarat kelulusan, mahasiswa tingkat akhir Politeknik Negeri Semarang khususnya jurusan Teknik Sipil, program studi D3 Konstruksi Sipil diwajibkan untuk membuat Tugas Akhir. Lulusan D3 Teknik Sipil Polines diharapkan bisa merencanakan pelaksanaan sebuah proyek. Dalam hal ini penulis memilih merencanakan pelaksanaan pembangunan abutment jembatan sebagai tinjauan utama tugas akhir. Tugas akhir ini berjudul “Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2 Jembatan Senden Proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta Paket 1.2. STA 36+920, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah” Meningkatnya perkembangan penduduk secara pesat perlu dengan dukungan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, hal ini akan memengaruhi perkembangan infrastruktur guna menunjang perjalanan antar wilayah agar berjalan lancar. Tidak hanya daerah ibukota, daerah tingkat kabupaten pun juga diharapkan terkena dampak dari berkembangnya infrastruktur yang ada, sehingga tidak tertinggal dengan lainnya.
Pada wilayah daerah khususnya Kabupaten Klaten dan sekitarnya, telah banyak perkembangan infrastruktur setiap tahunnya. Banyaknya kawasan industri dan Kabupaten Klaten merupakan salah satu wilayah yang menjadi penghubung antara kota-kota besar, sehingga perlu didukung oleh adanya infrastruktur transportasi yang memadai. Tidak salah apabila memang diperlukan adanya pembangunan infrastruktur yang menunjang transportasi untuk memberi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, salah satunya adalah jembatan. Sehubungan dengan itu, maka penulis memilih salah satu jembatan yang berada pada proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta Paket 1.2 STA 36+920, tepatnya di Desa Senden, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Jembatan yang dipilih yaitu yang melintasi jalur tol strategis nasional pada seksi tersebut. Jembatan Senden memiliki struktur yang terdiri dari dua abutment yang menjadi elemen penting dalam menahan beban ujung jembatan, memiliki Panjang jembatan 40 m ,lebar 34 m, dimana jembatan ini mempunyai fungsi 2 arah (2 jalur 4 lajur). Dalam laporan ini dibatasi hanya pekerjaan abutment.. Dalam laporan ini dibatasi hanya pada pekerjaan abutment.
Tujuan dibuatnya tugas akhir ini adalah mahasiswa mampu merencanakan Pelaksanaan Pembangunan Abutment Jembatan Senden, Proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta Paket 1.2 secara efektif dan efisien. Selain itu, dapat mengatur schedule alat, material, dan tenaga kerja. Setelah Tugas Akhir ini selesai, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan bagaimana cara pelaksanaan pembangunan abutment jembatan dengan baik dan benar, sehingga dapat bermanfaat untuk mahasiswa ketika sedang melaksanakan pekerjaan di lapangan. Berikut peta lokasi Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2 Jembatan Senden, Proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta Paket 1.2 :
1.2 Data Teknis
1. Bentang jembatan : 40 meter
2. Lebar jembatan : 34 meter
3. Jumlah jalur lalu lintas : 2 jalur, 4 lajur
4. Tinggi abutment : 9,7 meter
5. Lebar abutment : 12,09 meter
6. Panjang abutment : 5,21 meter
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan disusunnya Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2 Jembatan pada Proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta Paket 1.2 adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada mahasiswa mengenai seluruh tahapan dan aspek teknis yang terlibat dalam proses pelaksanaan pembangunan abutmen jembatan secara tepat dan sesuai standar. Rencana ini mencakup penjabaran secara sistematis mengenai metode pelaksanaan konstruksi, mulai dari persiapan lahan, pekerjaan tanah, pemasangan struktur beton bertulang, hingga tahap akhir pekerjaan. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule) secara logis dan realistis, berdasarkan urutan
kegiatan yang efisien dan mempertimbangkan berbagai faktor teknis maupun non-teknis di lapangan. Tidak kalah penting, penyusunan ini juga bertujuan agar mahasiswa dapat menyusun dan menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) secara akurat, mencakup kebutuhan bahan, alat, tenaga kerja, serta estimasi biaya proyek secara keseluruhan. Dengan memahami semua aspek tersebut, mahasiswa dapat memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan, serta membangun kemampuan analitis dan perencanaan teknis yang aplikatif di dunia kerja.
Tujuan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2 Jembatan Senden Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta Paket 1.2, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah:
1. Mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama perkuliahan
2. Dapat merencanakan manajemen konstruksi proyek agar efektif dan efisien;
3. Dapat merencanakan dan mengatur instalasi lapangan;
4. Dapat merencanakan metode pelaksanaan yang efektif dan efisien;
5. Dapat menerapkan prosedur keselamatan konstruksi di lapangan dengan benar;
6. Dapat menghitung volume pekerjaan yang dilakukan;
7. Dapat menghitung biaya pelaksanaan proyek dengan efisien;
8. Dapat membuat time schedule berupa NWP, Barchart, dan Kurva S;
9. Dapat menganalisa kebutuhan tenaga kerja, bahan, dan alat yang dibutuhkan dengan efisien.
1.4 Metode Penyelesaian Tugas Akhir
1.4.1 Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul pada suatu proyek konstruksi. Data yang dikumpulkan berperan sebagai landasan utama atau bahan acuan dalam memahami dan mengenali berbagai aspek yang berkaitan dengan lingkungan konstruksi, termasuk kondisi geografis, teknis, sosial, dan administratif dari lokasi proyek. Pemahaman terhadap lingkungan tersebut sangat diperlukan untuk menyusun perencanaan yang matang, memilih metode pelaksanaan yang tepat, serta mengidentifikasi potensi risiko atau hambatan yang mungkin timbul selama proses pelaksanaan proyek. Dalam dunia konstruksi, proses pengumpulan data tidak hanya dimaksudkan untuk memperoleh informasi faktual mengenai kondisi lapangan, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap keputusan teknis dan manajerial yang diambil didasarkan pada informasi yang valid dan terukur. Dengan kata lain, data menjadi elemen krusial dalam proses pengambilan keputusan yang efektif dan efisien di setiap tahap pelaksanaan proyek. Secara umum, pengumpulan data dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama, yaitu:
1.4.1.1 Data primer
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan atau sumber pertama melalui kegiatan survei, observasi langsung, pengukuran teknis, kuesioner, atau wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek. Data ini bersifat aktual dan spesifik terhadap lokasi proyek tertentu, sehingga sangat membantu dalam menggambarkan kondisi riil yang dihadapi di lapangan, seperti kontur tanah, kondisi eksisting struktur, ketersediaan akses jalan, atau potensi gangguan lingkungan.
a. Data Proyek
- Nama Proyek : Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2
Jembatan Senden Proyek Jalan Tol Solo-
Yogyakarta Seksi 1.2 STA 36+920.
- Lokasi : Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
- Fungsi Bangunan : Jembatan Senden berfungsi sebagai penghubung
antarwilayah yang dipisahkan oleh sungai, jalan
eksisting, atau lembah, sehingga mendukung
kelancaran trase jalan tol Solo–Yogyakarta.
- Bahan Bangunan : Struktur Beton
b. Struktur Utama
- Lantai Kerja : Fc’ 30 Mpa
- Abutment : Fc’ 30 Mpa
- Pondasi : Bore Pile Diameter 1 m
- Mutu Tulangan : BJTS 420B
1.4.1.2 Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung atau melalui perantara dengan cara mengajukan permohonan pinjam data kepada pihak yang terkait, dalam hal ini penulis mengajukan permohonan kepada kontraktor proyek yaitu PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. menggunakan literatur terkait yang dapat menunjang penyusunan Tugas Akhir.
Pekerjaan : Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment 2,
Jembatan Senden Proyek Jalan Tol Solo-
Yogyakarta Paket 1.2, Kab. Klaten, Jawa Tengah
Lokasi : Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Pemilik Proyek : PT. Jasamarga Jogja Solo
Konsultan Perencana : PT. Yodya Karya (Persero)
Konsultan Pengawas : KSO PT. Eskapindo Matra – PT. Herda Carter Indonesia
Kontraktor Pelaksana : PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Masa Pelaksanaan : 149 Hari Kerja
Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender
Jenis Kontrak : Fix Unite Price
Cara Pembayaran : Monthly Payment
1.4.2 Pengolahan Data
Setelah data didapatkan, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pembuatan Installation Plan
Installation Plan adalah rencana penempatan tata letak fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Dalam pembuatan Intallation Plan ini harus memperhatikan kondisi lapangan dan disesuaikan dengan desain yang akan dikerjakan, penempatan fasilitas dan sarana proyek agar dapat berfungsi secara optimal.
2. Pembutan Metode Kerja
Metode kerja adalah metode yang dipilih untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi dari awal sampai akhir yang berisi tahapan pekerjaan dan uraian jenis pekerjaan.
3. Pembuatan Shop Drawing
Shop Drawing atau gambar kerja adalah gambar teknis lapangan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.
4. Perhitungan Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah besaran pekerjaan sesuai item masing-masing pekerjaan. Perhitungan bolume ini nantinya digunakan untuk mengetahui biaya pelaksanaan proyek. Terdapat beberapa item pekerjaan yang dihitung seperti satuan luasan namun juga terdapat item pekerjaan yang dihitung dengan satuan lumpsum. Setiap pekerjaan dihitung volumenya dengan melihat pada gambar kerja yang telah dibuat.
5. Perhitungan Biaya Pelaksanaan
Biaya pelaksanaan dihitung dengan menjabarkan bahan-bahan yang digunakan lalu dikalikan dengan harga satuan bahan. Harga yang digunakan diambil dari harga survei toko banguanan di dekat lokasi proyek. Perhitungan biaya pelaksanaan ini menggunakan asumsi dari buku Ir. A. Soedrajat S, Analisa Angagran Biaya Proyek Modern 1 dan 2.
6. Perencanaan Waktu Pengerjaan Pekerjaan
Perencanaan waktu pengerjaan proyek ini perlu dilakukan untuk menyelesaikan setiap item pekerjaan dalam proyek ini. Perencanaan waktu yang tepat dapat meminimalisisr penggunaan biaya sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi seorang kontraktor. Dalam suatu perencanaan waktu diperlukan Analisa Harga Satuan sebagai pedoman dalam perencanaan tersebut.
7. Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek meliputi pengendalian waktu, alat, dan pengendalian bahan. Pengendalian waktu sendiri berupa Net Work Planning (NWP) dengan bentang time schedule terhadap waktu,alat, dan tenaga kerja.
8. Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Pengendalian mutu pelaksanaan menjadi upaya untuk memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan di dalam dokumen kontrak.
1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam tujuh bab dengan garis besar sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan gambaran umum rencana pembahasan materi yang meliputi: Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Metode Penyelesaian Tugas Akhir, serta Sistematika Penulisan Tugas Akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat landasan teori yang menjadi pijakan utama dalam proses penyusunan data dan analisis pada bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang disajikan bersumber dari berbagai referensi ilmiah dan teknis yang kredibel, seperti buku teks, standar nasional atau internasional, jurnal akademik, pedoman proyek, dan dokumen teknis lainnya yang berkaitan langsung dengan bidang konstruksi. Keberadaan teori dalam bab ini bertujuan untuk memberikan kerangka konseptual yang kuat, sehingga seluruh pembahasan dan perhitungan pada bagian berikutnya memiliki dasar yang logis, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis maupun teknis.
Teori-teori yang diuraikan dalam bab ini disusun untuk mendukung pembuatan data, analisis teknis, serta pelaksanaan dan pengendalian proyek, yang menjadi bagian utama dari isi Tugas Akhir. Seluruh teori yang dipilih telah disesuaikan dengan kebutuhan dan ruang lingkup proyek yang dibahas agar relevan dengan konteks pelaksanaan di lapangan.
Ruang lingkup pembahasan dalam bab ini mencakup kajian pustaka mengenai struktur jembatan, yang menjelaskan jenis-jenis jembatan, elemen penyusunnya, fungsi masing-masing komponen, serta prinsip desain dan konstruksinya. Kajian ini menjadi penting untuk memahami karakteristik teknis dari pekerjaan yang akan direncanakan.
Selanjutnya dibahas pula teori pelaksanaan biaya pelaksanaan proyek, yang mencakup metode penyusunan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), perhitungan volume pekerjaan, analisis harga satuan, serta estimasi biaya secara menyeluruh, termasuk biaya langsung maupun tidak langsung.
Dalam hal pelaksanaan proyek, dijelaskan teori-teori terkait metode pelaksanaan konstruksi, mulai dari tahapan pekerjaan, teknik konstruksi yang digunakan, urutan kegiatan di lapangan, hingga strategi pelaksanaan agar efisien dan sesuai dengan standar mutu dan keselamatan kerja.
Bab ini juga menguraikan teori-teori tentang penjadwalan proyek, seperti Network Planning (NWP), diagram batang atau Barchart, dan Kurva S sebagai alat bantu perencanaan waktu dan pemantauan progres pekerjaan. Ketiga metode ini digunakan untuk merencanakan urutan kegiatan, durasi pekerjaan, dan hubungan ketergantungan antar aktivitas proyek.
Aspek kualitas pekerjaan tidak luput dibahas, dengan mengacu pada teori mengenai pengujian mutu, baik terhadap material maupun hasil pekerjaan, sesuai standar teknis yang berlaku. Disusul oleh pembahasan mengenai teori pengendalian sumber daya proyek, yang mencakup pengelolaan alat berat, material konstruksi, serta tenaga kerja, agar pelaksanaan proyek berjalan efisien, tepat waktu, dan sesuai anggaran.
Sebagai pelengkap, bab ini juga memuat teori-teori mengenai manajemen proyek, yang membahas fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, serta evaluasi dalam ruang lingkup proyek konstruksi, guna menjamin tercapainya tujuan proyek dalam hal mutu, waktu, dan biaya.
Dengan menyusun dasar teori secara lengkap dan merujuk pada sumber-sumber yang sahih, bab ini menjadi pondasi penting dalam membangun keseluruhan isi Tugas Akhir, sekaligus menjadi alat pembanding dan penguat terhadap hasil analisis yang akan dikemukakan pada bab-bab berikutnya.
BAB III SPESIFIKASI ALAT, BAHAN DAN KUALIFIKASI TENAGA
Bab ini memuat penjabaran secara rinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu alat (peralatan kerja), material (bahan bangunan), dan tenaga kerja (sumber daya manusia). Uraian dalam bab ini disusun untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kebutuhan sumber daya proyek, baik dari segi jenis, jumlah, fungsi, maupun peran masing-masing dalam mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Untuk komponen alat, dijelaskan secara detail mengenai jenis-jenis peralatan yang digunakan, seperti alat berat (misalnya excavator, crane, dump truck), alat bantu kerja (seperti vibrator beton, bar cutter, dan bar bender), serta alat ukur dan pengendalian mutu. Penjelasan ini juga mencakup kapasitas alat, spesifikasi teknis, serta peran alat tersebut dalam mendukung proses konstruksi secara efektif dan efisien. Ketersediaan alat yang memadai sangat memengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan.
Pada bagian material, dijabarkan mengenai berbagai jenis bahan bangunan yang digunakan dalam proyek, mulai dari bahan utama seperti semen, pasir, kerikil, baja tulangan, beton, hingga bahan pendukung seperti pipa, bekisting, dan bahan pengikat. Penjelasan ini meliputi spesifikasi teknis masing-masing material, jumlah kebutuhan berdasarkan volume pekerjaan, serta standar mutu yang harus dipenuhi agar hasil konstruksi sesuai dengan perencanaan dan memenuhi kriteria ketahanan dan keamanan.
Sementara itu, dalam hal tenaga kerja, dibahas mengenai klasifikasi dan jumlah tenaga kerja yang dilibatkan dalam proyek, mulai dari tenaga kerja tidak terampil (buruh), tenaga kerja terampil (tukang), hingga tenaga ahli (mandor, teknisi, dan insinyur lapangan). Selain itu, dijelaskan pula mengenai tanggung jawab dan tugas masing-masing kategori tenaga kerja, serta pentingnya pengelolaan tenaga kerja yang baik untuk menjaga produktivitas, kualitas kerja, dan keselamatan selama pelaksanaan proyek.
Keseluruhan informasi dalam bab ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai perencanaan dan manajemen sumber daya proyek, sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan secara optimal, tepat waktu, dan sesuai anggaran. Dengan merinci alat, material, dan tenaga kerja secara terstruktur, bab ini juga menjadi dasar dalam menyusun estimasi biaya, jadwal pelaksanaan, dan strategi pengendalian sumber daya selama proyek berlangsung.
BAB IV METODE PELAKSANAAN PROYEK
Memuat penjabaran mengenai langkah-langkah penyelesaian proyek beserta skenario pelaksanaan yang dirancang secara sistematis, mencakup berbagai aspek penting dalam proses pelaksanaan konstruksi. Di dalamnya dijelaskan metode yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan, mulai dari metode
pelaksanaan proyek, termasuk urutan kerja, teknik konstruksi yang diterapkan, hingga strategi efisiensi waktu dan sumber daya.
Bab ini juga membahas secara rinci mengenai perhitungan volume pekerjaan, yang dilakukan berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi teknis untuk menentukan kebutuhan material dan tenaga kerja secara akurat. Selain itu, terdapat perhitungan biaya pelaksanaan proyek, yang disusun melalui analisis harga satuan, pemakaian alat, serta estimasi kebutuhan bahan dan upah tenaga kerja, sehingga menghasilkan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang realistis.
Selanjutnya, dijelaskan analisis penjadwalan pekerjaan (schedule) dengan menggunakan alat bantu seperti Barchart, Network Planning (NWP), atau Kurva S, guna mengatur alur pekerjaan agar sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.
Bab ini juga mencakup pengujian mutu (quality control) untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan memenuhi standar kualitas, baik dari segi material, proses pelaksanaan, maupun produk akhir. Sebagai pelengkap, dipaparkan juga strategi dalam pengendalian penggunaan bahan, alat, dan tenaga kerja, yang bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas dan mencegah pemborosan atau keterlambatan dalam pelaksanaan proyek.
Secara keseluruhan, isi bab ini disusun untuk menggambarkan bagaimana proyek direncanakan dan dijalankan secara teknis, ekonomis, dan manajerial agar seluruh aspek pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif, efisien, serta sesuai dengan spesifikasi dan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
BAB V ANALISIS PERHITUNGAN
Memuat pembahasan mengenai perhitungan volume pekerjaan atau calculation sheet, yang disusun berdasarkan data teknis dari gambar rencana dan spesifikasi proyek untuk menentukan secara akurat jumlah atau besaran masing-masing item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Selain itu, bagian ini juga mencakup perhitungan biaya pelaksanaan proyek, yang disusun melalui analisis terhadap kebutuhan material, alat, dan tenaga kerja, serta berdasarkan harga satuan pekerjaan yang berlaku. Hasil dari perhitungan ini digunakan untuk menyusun Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), yang menjadi dasar dalam pengendalian biaya dan perencanaan
anggaran proyek secara keseluruhan.
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK
Membahas aspek pengendalian dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang mencakup berbagai elemen penting guna memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Pengendalian ini meliputi pengendalian waktu, yaitu pemantauan terhadap jadwal pelaksanaan agar pekerjaan selesai tepat waktu; pengendalian alat, yang memastikan ketersediaan, pemeliharaan, serta penggunaan peralatan secara efisien; dan pengendalian material atau bahan, untuk menjamin kecukupan, mutu, dan ketepatan distribusi bahan bangunan di lapangan.
Selain itu, dijelaskan pula pengendalian tenaga kerja, yang meliputi manajemen jumlah, keahlian, dan produktivitas tenaga kerja agar sesuai kebutuhan proyek. Pengendalian mutu juga menjadi bagian penting, dengan fokus pada pemenuhan standar kualitas dalam setiap tahap pekerjaan. Tak kalah penting, terdapat pengendalian administrasi proyek, yang berkaitan dengan dokumentasi, laporan harian, serta kelengkapan administratif lainnya untuk mendukung kelancaran proyek secara legal dan manajerial.
Keseluruhan sistem pengendalian ini dilengkapi dengan pembahasan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, meminimalkan risiko kecelakaan, dan menjaga kesehatan para pekerja selama proses konstruksi berlangsung.
BAB VII PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari analisa dan pembahasan berdasarkan data- data yang diperoleh, baik data primer maupun data sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber – sumber yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir.
LAMPIRAN
Berisi tentang data kontrak, data survey bahan dan proyek, gambar soal dari pembimbing, Shop Drawing, NWP, Kurva S, Barchart, stock control, surat keterangan selesai bimbingan, lembar assistensi, lembar nilai bimbingan, surat keterangan siap ujian, lembar revisi dan surat keterangan selesai revisi tugas akhir
Tidak tersedia versi lain