TA DIGITAL
Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment B Jembatan Panosogan Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten = Implementation Plan for the Construction of Abutment B of the Panosogan Bridge, Cikeusal District, Serang Regency, Banten
Pertumbuhan Indonesia sebagai negara berkembang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatannya. Hal ini, harus diimbangi dengan perkembangan infrastruktur, terutama sarana transportasi seperti jembatan yang diperlukan untuk memastikan tercapaiannya perkembangan secara merata. Saat ini Jembatan Panosogan yang menghubungkan Desa Blokang dan Desa Panosogan memiliki peran vital untuk menunjang aktivitas sosial dan ekonomi warga kedua desa. Jembatan ini selama bertahun-tahun menjadi sarana utama bagi warga untuk melakukan mobilitas harian, baik untuk keperluan pendidikan, perdagangan, maupun layanan kesehatan.
Jembatan Panosogan di Banten merupakan infrastruktur vital yang mengalami penurunan kinerja signifikan, dimana kondisi jembatan tersebut mengalami penurunan kualitas dengan kapasitas terbatas sering menimbulkan kemacetan dan risiko keamanan bagi pengguna. Dukungan regulasi untuk pembangunan kembali diperkuat oleh Pergub Banten No. 8 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan jalan, khususnya Pasal 12 yang mewajibkan rehabilitasi jembatan dengan kondisi di bawah standar dan Pasal 15 yang menetapkan lebar minimal jembatan jalan kabupaten 7 meter.
Penelitian oleh Hasna Syafa Aulia dan Salwa Riandi Putri (2024) berjudul Pelaksanaan Pembangunan Abutment A Jembatan Panosogan Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten menemukan bahwa pembangunan infrastruktur, termasuk jembatan, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi. Akan tetapi, penelitian tersebut juga mengidentifikasi masalah seperti penurunan kualitas jembatan, kapasitas terbatas jembatan, keterbatasan anggaran dan durasi pelaksanaan yang belum efisien selama 88 hari serta nilai RAP sebesar Rp 2.576.397.000. Untuk mengatasi gap ini, penelitian lanjutan perancangan Abutment B Jembatan
Panosogan bertujuan untuk mengoptimalkan biaya melalui strategi penyewaan alat berat yang dibutuhkan dan waktu pelaksanaan yang lebih efisien dengan menggunakan pondasi tiang pancang precast yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan.
Proyek Pelaksanaan Pembangunan Abutment B Jembatan Panosogan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten direncanakan menggunakan desain beton bertulang dengan sistem pondasi tiang pancang disesuaikan dengan kondisi tanah di sekitar aliran Sungai Panosogan. Abutment ini dirancang dengan dimensi yang lebih lebar dan kuat untuk menahan beban dinamis kendaraan. Desainnya akan mempertimbangkan aspek kemudahan, akses keamanan dan estetika, Dengan demikian, diharapkan abutment baru ini dapat memperpanjang usia pakai jembatan dan mendukung mobilitas masyarakat serta pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang.
Atas dasar pertimbangan tersebut, penulis memutuskan untuk menjadikan “Rencana Pelaksanaan Pembangunan Abutment B Jembatan Panosogan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten” menjadi judul tugas akhir. Pemilihan ini bertujuan untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan dalam konteks permasalahan nyata di lapangan.
Tidak tersedia versi lain