TA DIGITAL
Rencana Pelaksanaan Pembangunan Struktur Gedung Non- Kuliner 1 Kawasan PKL Ketandan = Implementation Plan for the Construction of Non-Culinary Building Structure 1 in the Ketandan Street Vendor Area
Pengelolaan anggaran pelaksanaan merupakan aspek krusial dalam keberhasilan sebuah proyek konstruksi. Dalam setiap proyek, pengendalian biaya yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara efisien dan tepat sasaran. Tanpa perencanaan anggaran yang matang dan pengawasan yang ketat, proyek berisiko mengalami pembengkakan biaya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan dan bahkan menyebabkan kegagalan proyek.
Selain itu, anggaran yang terencana dengan baik membantu para pemangku kepentingan, seperti pemilik proyek, kontraktor, dan konsultan, dalam mengalokasikan sumber daya secara optimal, mengatur jadwal kerja, serta mengantisipasi kemungkinan perubahan atau kendala di lapangan. Pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel juga meningkatkan kepercayaan antar pihak dan memudahkan proses evaluasi serta pengambilan keputusan selama pelaksanaan proyek.
Khususnya bagi mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang penting untuk memahami perencanaan dan pelaksanaan dalam pembangunan suatu proyek agar dapat mencetak generasi yang maju dan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan.
Proyek yang dijadikan sebagai objek untuk penulisan tugas akhir ini adalah RENCANA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN STRUKTUR GEDUNG NON-KULINER 1 KAWASAN PKL KETANDAN UTAMA Struktur Gedung Non Kuliner 1 Kawasan PKL Ketandan Utama yang terletak di Jalan Ketandan Wetan, Ngupasan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan Struktur Gedung direncanakan memiliki 3 lantai, dengan luas gedung 632 m².
Pembangunan Struktur Gedung ini bertujuan untuk menunjang tujuan keberlanjutan penataan di Kawasan Malioboro, khususnya yang akan difokuskan bagi pelaku usaha UMKM agar dapat semakin berkembang. Dengan fasilitasi yang memadai bagi pengembangan usaha UMKM, salah satunya dengan rencana pengembangan kawasan Teras Malioboro 1 dalam rangka meningkatkan daya tampung bagi para pelaku usaha agar semakin banyak pelaku usaha yang bisa mendapatkan manfaat ekonomi berupa fasilitas berjualan di Kawasan premium stategis sumbu filosofis khususnya Malioboro. Pembangunan Struktur Gedung ini nantinya akan dapat menampung pedagang Teras Malioboro 2 yang saat ini berlokasi di sisi utara Malioboro/ Lahan Eks. Dinas Pariwisata DIY.
Dengan demikian, pentingnya pengelolaan anggaran pelaksanaan untuk menunjang keberhasilan proyek tersebut terletak pada kemampuannya untuk menjaga keseimbangan antara kualitas, waktu, dan biaya, sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai target tanpa mengorbankan mutu dan keberlanjutan. Pengelolaan anggaran yang baik merupakan fondasi utama dalam mencapai efisiensi, produktivitas, dan keberhasilan proyek konstruksi secara keseluruhan.
Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proyek konstruksi secara umum meliputi beberapa aspek penting yang telah banyak diteliti dan diakui dalam praktik manajemen proyek. Berdasarkan analisis berbagai studi, lima faktor paling dominan adalah penjadwalan yang efektif, pengalaman manajer proyek, kontrol mutu proyek, pengalaman kontraktor, dan tingkat kompleksitas desain. Penjadwalan yang baik memastikan proyek berjalan tepat waktu dan menghindari keterlambatan yang dapat menimbulkan pembengkakan biaya. Pengalaman manajer proyek dan kontraktor sangat menentukan kemampuan dalam mengelola sumber daya, mengantisipasi risiko, serta menyelesaikan masalah yang muncul selama pelaksanaan. Kontrol mutu menjaga agar hasil pekerjaan memenuhi standar yang disepakati, sehingga kualitas proyek terjamin. Kompleksitas desain memengaruhi tingkat kesulitan pelaksanaan dan koordinasi antar tim. Selain itu, faktor biaya, mutu, dan waktu juga sangat berpengaruh, di mana biaya terkait dengan kemampuan finansial dan pengelolaan anggaran, mutu berkaitan dengan standar bahan dan pelaksanaan, dan waktu berhubungan dengan pengaturan jadwal dan ketersediaan tenaga kerja.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan sumber daya manusia dan material, disiplin tenaga kerja, kualitas dan produktivitas peralatan, serta komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan. Kelancaran pembiayaan dari pemilik proyek juga menjadi faktor kritis karena memengaruhi arus kas kontraktor dalam mendukung biaya harian proyek. Dengan mengelola semua faktor ini secara optimal, proyek konstruksi memiliki peluang lebih besar untuk berhasil sesuai target waktu, biaya, dan mutu yang diharapkan.
Dalam pembuatan dan penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis dituntut agar pelaksanaan pembangunannya dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin dengan mengutamakan efisiensi, efektifitas, dan ketelitian sehingga memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Tidak tersedia versi lain